Senin, Desember 21, 2009

MABUK DALAM CINTA TEHADAP ALLAH



Dikisahkan dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghozali, bahwa pada suatu hari Nabi Isa a.s berjalan di hadapan seorang pemuda yang sedang menyiram tanaman di kebun. Ketika pemuda tersebut melihat Nabi Isa a.s berada di hadapannya, maka iapun berkata, " Wahai Nabi Isa. Mintakanlah pada Tuhanmu agar Dia memberiku seberat dzarrah rasa cinta kepada-Nya."
Nabi Isa a.s berkata," Wahai Saudaraku! Engkau tidak akan berdaya dengan seberat dzarrah itu."
Pemuda itu berkata lagi," Wahai Nabi Isa a.s., jika aku tak berdaya untuk seberat dzarrahy itu, maka mintakan seberat setengah dzarrah saja!"
Akhirnya Nabi Isa a.s. pun mengabulkan permintaan pemuda itu dan berdoa," Ya Robby, anugerahkanlah padanya setengah berat dzarrah rasa cinta kepada-Mu". Usai berdoa Nabi Isa a.s pun berlalu dari tempat itu.
Selang beberapa lama, Nabi Isa a.s. datang lagi ke tempat tersebut, tetapi ia tidak menjumpai sang pemuda. Ia lalu bertanya kepada orang yang berlalu-lalang di sekitar tempat itu dan memperoleh kabar bahwa si pemuda kini telah menjadi gila dan berada di gunung. Nabi Isa kemudian bermunajat kepada Allah SWT ," Ya Allah! Tunjukkanlah kepadaku keberadaan pemuda itu". Nabi Isa menemukan sang pemuda berada di antara gunung-gunung duduk di atas sebuah batu sambil menatap ke langit.
Nabi Isa a.s. menghampirinay sembari mengucapkan salam, tetapi pemuda itu tidak menjawab salamnya. Nabi Isa berkata," Aku ini Isa a.s". Lalu turunlah wahyu Allah kepadanya," Wahai Isa! Bagaimana dia dapat mendengar pembicaraan manusia, sedang di dalam hatinya terdapat kadar setengah berat dzarah cintanya pada-Ku. Demi keagungan dan keluhuran-Ku, andaikan engkau memotongnya dengan gergaji sekali pun, ia takkan merasakannya."

Barangsiapa mengakui tiga perkara tetapi tidak menyucikan diri dari tiga
perkara yang lain, maka ia adalah orang yang tertipu:

1. Orang yang mengakui manisnya berdzikir kepada Allah, tetapi mencintai
dunia

2. Orang yang mengaku ikhlas dalam beramal, tetapi mengharap sanjungan orang
lain

3. Orang yang mengaku cinta kepada Penciptanya, tetapi enggan merendahkan
diri

Rasuluullah SAW bersabda," Akan tiba masa dimana umatku mencintai lima hal
dan lupa kepada liam hal:

1. Mereka cinta dunia, tetapi lupa akhirat

2. Mereka cinta kepada harta benda, tetapi lupa akan hiosab

3. Mereka cinta kepada makhluk, tetapi lupa kepada Sang Khaliq

4. Mereka cinta kepada dosa, tetapi lupa untuk bertaubat

5. Mereka cinta gedung-gedung mewah, tetapi lupa akan kubur."




Leia Mais…

Sabtu, Desember 19, 2009

JANJI BERTEMU DI SURGA

Al-Mubarrid menceritakan dari abu Kamil bin Ibrahim dari Raja ' bin Amr an-Nakha'I, ia berkata, " Alkisah di Kufah, ada seorang pemuda tampan yang giat beribadah dan juga rajin. Suatu saat ia berkunjung ke kampung Bani Nakha'. Di sana ia bertemu dengan seorang gadis cantik. Keduanya pun saling jatuh cinta. Pemuda itu pun akhirnya mengutus seseorang kepada ayah si Gadis untuk melamarnya. Tetapi sang Ayah mengabarkan bahwa si gadis telah dijodohkan dengan sepupunya. Kendatipun demikian, cinta kedua muda-mudi tersebut tidaklah padam bahkan semakin berkobar. Si Gadis akhirnya mengirim pesan lewat seseorang kepada si pemuda, berbunyi, " Aku telah tahu betapa besar cintamu padaku, dan betapa besar pula aku diuji denganmu. Bila engkau setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumah." Pemuda itu kemudian mengirimkan balasan melalui utusan tersebut, " Aku tidak setuju dengan ksdua alternative itu. Sesungguhnya aku merasa takut tertimpa adzab pada hari yang besar (kiamat) bila aku berbuat maksiat pada Rabbku (QS.Yunus:15). Aku takut pada api yang tak pernah kecil nyalanya dan tidak pernah padam kobarannya."
Ketika pesan tadi disampaikan kepada si Gadis, ia berujar, " walau aku telah mengajaknya demikian, rupanya ia masih takut kepada Allah. Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak bertaqwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak akan hal itu. " Kemudian ia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah untuk mendekatkan diri kepada sang Khaliq. Akan tetapi ia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang Pemuda. Tubuhnya mulai kurus dan semakin kurus hingga akhirnya ia meninggal dunia karena menahan rindu. Hampir setiap hari sang Pemuda menziarahi kuburnya sambil menangis dan berdoa. Hingga suatu ketika ia tertidur di atas makam sang gadis dan bermimpi berjumpa dengannya dalam penampilan yang sangat baik. Di dalam mimpi ia sempat bertanya, " Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau peroleh setelah meninggal?"
Gadis itu menjawab, " Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya, adalah cintamu. Sebuah cinta yang mengiring menuju kebaikan."
"Jika demikian, kemanakah kau menuju?"
"Aku sekarang menuju pada kenikmatandan kehidupan yang tak berakhir. Di surga kekekalan yang dapat kumiliki dan takkan pernah rusak."
" Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku tak pernah melupakanmu."
" Demi Allah. Aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah SWT) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam beribadah."
" Kapan aku bisa berjumpa denganmu?"
" Tak lama lagi engkau akan dapat berjumpa dengan kami (Allah dan si gadis)".
Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadirat-Nya.


Leia Mais…

Minggu, Desember 13, 2009

MEMBUKA KEDOK JIL (part 1)


Pada pertengahan tahun 2001, umat Islam di Indonesia dikejutkan oleh munculnya sebuah paham yang sangat aneh dan nyleneh. Paham tersebut sangat meresahkan kaum muslimin pada umumnya, dan para ulama khususnya. Hal ini dikarenakan paham tersebut mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan sejajar. Di samping itu ia juga mengacak-acak ajaran Islam yang sudah baku (qath'i), sangat memusuhi dakwah pemurnian tauhid yang sering mereka juluki dengan Wahabisme. Paham ini kemudian dikenal dengan sebutan Jaringan Islam Liberal (JIL).

Menelusuri Akar Sejarah Islam Liberal

Bila kita telusuri asal muasal benih-benih Islam Liberal, akan kita dapati bahwa ia sudah muncul sejak abad ke-2 Hijriyah, yaitu ketika seorang Washil bin Atha', peletak dasar paham Mu'tazilah, memisahkan diri dari jamaah Ahlus Sunnah. Ciri khas dari paham Mu'tazilah ini ialah kecenderungan rasionalismenya yang sangat tinggi. Mereka memosisikan ra'yu (akal) mereka di atas wahyu (teks-teks al-Qur'an dan as-Sunnah). Mereka berpendapat bahwa penunjukkan (dilalah) teks-teks al-Qur'an dan as-Sunnah bersifat dzanni (dugaan), sedangkan penunjukkan akal bersifat qath'i (pasti). Oleh karena itu, jika ada ayat al-Qur'an yang menurut mereka bertentangan dengan akal, maka ayat tersebut harus ditakwilkan (diinterpretasikan) agar sejalan dengan akal. Demikian juga dengan as-Sunnah. Jika ada teks hadits yang menurut mereka bertentangan dengan akal, maka teks tersebut harus ditolak.
Munculnya paham Mu'tazilah tidak lepas dari pengaruh filsafat Yunani yang memang sangat mendewakan akal (rasio). Akan tetapi penyimpangan Mu'tazilah ketika itu tidak separah JIL saat ini. Mu'tazilah tidak pernah mempunyai pemikiran pluralisme (semua agama itu sama dan sejajar). Kaum Mu'tazilah juga tidak pernah menganut paham sekulerisme (memisahkan urusan dunia dari agama). Mu'tazilah masih meyakini bahwa menetapkan syariat Islam adalah suatu kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Akan tetapi, dari sisi aqidah, mereka memiliki banyak perbedaan dengan Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dalam perjalanan sejarahnya, komunitas kaum Mu'tazilah sudah lama lenyap dari muka bumi, akan tetapi beberapa prinsip mereka masih dianut oleh sebagian pemikir Islam yang liberal.
Pemikiran Islam Liberal pada masa modern dipelopori oleh:

  1. Rif'at Thahthawi lahir tahun 1801, intelektual Mesir yang menimba ilmunya di Paris selama lima tahun (1826-1831). Sepulangnya dari Prancis, ia menyeru kaum Muslimin di Mesir untuk menciptakan tatanan masyarakat dengan berdasarkan pada prinsip sekularisme dan rasionalisme. Tokoh ini sangat dikagumi oleh JIL dan dianggap sebagai seorang mujaddid (pembaharu) Islam. Bahkan JIL menjulukinya sebagai Bapak Pembaharuan Pemikiran Mesir.
  2. Qasim Amien (1865-1908), tokoh gerakan feminisme di Mesir. Ia menyerukan pembebasan kaum wanita dari ikatan-ikatan syari'at yang dianggapnya telah mengungkung kaum wanita dari kebebasannya. Ikatan-ikatan syari'at seperti keharusan berjilbab, tidak boleh bercampur-baur dengan kaum laki-laki, lebih mengutamakan rumah dan sebagainya, menurut Qasim Amien tak lebih dari kungkungan tradisi klasik yang telah memasung hak-hak kaum wanita selama berabad-abad. Dalam bukunya, Tahriirul Mar'ah (pembebasan perempuan), ia menyerukan kaum perempuan Mesir untuk menanggalkan jilbabnya dan ikut andil bersama kaum lelaki dengan bekerja di instansi pemerintah dan swasta. Tokoh ini juga sangat dikagumi oleh JIL.
  3. Thaha Husain (1889-1973), penyeru sekulerisme Mesir dan murid seorang orientalis, Emile Durkheim. Ia sangat mengagumi kebudayaan Barat dan menyerukan agar Mesir menjiplak semua yang berasal dari Barat.
  4. Mustafa Kemal Attaturk, Bapak Sekulerisme. Ketika memerintah Turki pada tahun 1924, ia membuang system kekhalifahan Islam dan menggantikannya dengan system Republik Sekuleris. Ia melarang kaum perempuan untuk keluar dengan menggunakan jilbab. Di depan Parlemen Turki, ia pernah membawa selembar jilbab hitam lalu ia jatuhkan dan diinjak-injak. Setelah itu, ia berkata, " Sekarang Turki telah meninggalkan masa kegelapan dan menuju cahaya." Ia juga melarang penulisan kitab suci al-Qur'an dengan huruf Arab, juga melarang adzan dengan bahasa Arab. Menjelang akhir hayatnya, ia sempat berwasiat agar jenazahnya tidak disholatkan.
  5. Ali Abdul Raziq (1885-1966). Pada tahun 1925 ia menulis buku yang berjudul "al-Islam wa Ushulul Hukm" (Islam dan pokok-pokok pemerintahan). Ia menyatakan di dalam bukunya itu bahwa Islam hanya mengatur tata cara ibadah saja, tidak mengatur masalah politik, ekonomi, dam sosial. Secara terang-terangan ia menyeru kepada paham sekuler, padahal ia adalah seorang ulama alumnus al-Azhar, Mesir. Ia mengatakan bahwa jihad yang dilakukan oleh Rasulullah SAW itu tidak lain hanyalah untuk meraih kerajaan. Demikian juga pemungutan zakat, jizyah (pajak bagi non-muslim) dan ghanimah (rampasan perang), semua itu dilakukan Rasulullah SAW hanya sekedar untuk meraih kerajaan, tidak ada hubungannya sama sekali dengan tugas kerasulan beliau. Ia juga menegaskan di dalam bukunya, bahwa tatanan hokum di zaman Nabi SAW tidak jelas, tidak sempurna, dan menimbulkan berbagai tanda tanya. Ia tidak mengakui jika peradilan itu adalah suatu tugas syari'at. Ia juga menganggap bahwa pemerintahan Khulafa'ur Rasyidin itu tidak agamis. Tidak heran jika Hai'ah Ulama' (lembaga ulama) al-Azhar menjatuhkan vonis akan dirinya dengan menghapus namanya dari daftar Universitas al-Azhar dan mengeluarkan dirinya dari barisan ulama. Vonis itu dijatuhkan pada tanggal 12 Agustus 1925. Tetapi anehnya, JIL sangat mengagumi tokoh ini dan menjulukinya sebagai Peletak Dasar Teologi Negara Modern.
  6. Fazlur Rahman, lahir tahun 1919, seorang pemikir Islam Liberal Pakistan. Karena beberapa pendapatnya yang nyleneh, ia dikucilkan oleh para ulama Pakistan. Akhirnya ia meninggalkan Pakistan dan memilih untuk tinggal di Amerika serta mengajar di Universitas Chicago. Dia adalah guru Nurcholish Madjid.
  7. Nashr Hamid Abu Zaid, seorang intelektual yang telah dinyatakan kafir oleh Mahkamah Agung Mesir pada tahun 1966. Dia dibela dan ditokohkan oleh JIL. JIL menulis dalam situsnya, " Apa alasan kelompok fundamentalis dan pengadilan Mesir mengafirkan Abu Zaid? Apakah 'dosa' Abu Zaid? Dan mengapa pentakfiran seperti itu bisa terjadi?" Padahal telah jelas bahwa Nashr Hamid Abu Zaid adalah seorang pemikir yang pendapatnya sangat menyimpang dari Islam. Ia mengatakan di dalam bukunya yang berjudul "Mafhumun Nash" bahwa al-Qur'an adalah produk budaya (muntaj tsaqafi). Karena pendapatnya itu, ia divonis murtad di Mesir dan istrinya pun difasakh (diceraikan) oleh pengadilan. Kemudian ia hengkang ke Belanda dan di sana ia diterima sebagai guru besar di Universitas Leiden, Belanda. Pada September 2004, ia diundang untuk berceramah di berbagai tempat di Indonesia. Kehadiran Nashr Hamid Abu Zaid di Jakarta itu dielu-elukan oleh JIL. Kedatangan Abu Zaid ke Indonesia itu atas undangan sebuah LSM yang didanai oleh The Asia Foundation yang berpusat di Amerika.

Alhasil, semua tokoh pemikir yang menyimpang pasti dikagumi dan dijadikan pahlawan oleh JIL. Sehingga JIL tak ubahnya keranjang sampah yang menampung semua pemikiran yang menyimpang dan ganjil. Tidak mengherankan jika JIL dimusuhi dan dikutuk oleh mayoritas umat Islam. Tidak ketinggalan MUI pun mengeluarkan fatwa yang mengharamkan umat Islam untuk mengikuti paham yang disebarkan JIL.

Leia Mais…

Rabu, Desember 09, 2009

PRESTASI MAN NGLAWAK KERTOSONO SEMESTER GASAL 2009/2010

Tingkat Kecamatan

  1. Juara I Pidato Putri tingkat SMA/MA/SMK se-Kecamatan Kertosono
  2. Juara II Pidato Putri tingkat SMA/MA/SMK se-Kecamatan Kertosono
  3. Juara I MTQ Putri tingkat SMA/MA/SMK se-Kecamatan Kertosono
  4. Juara II MTQ Putri tingkat SMA/MA/SMK se-Kecamatan Kertosono
  5. Juara I Karnaval tingkat SMA/MA/SMK se-Kecamatan Kertosono
  6. Juara II lomba Bola Voli Putri tingkat SMA/MA/SMK se-Kecamatan Kertosono

Tingkat Kabupaten

  1. Juara I CCQ tingkat SMA/MA/SMK se-Kabupaten Nganjuk
  2. Juara III CCQ tingkat SMA/MA/SMK se-Kabupaten Nganjuk
  3. Juara III Syarkhil Qur'an tingkat SMA/MA/SMK se-Kabupaten Nganjuk
  4. Juara II Resensi Buku tingkat SMA/MA/SMK se-Kabupaten Nganjuk
  5. Juara harapan III lomba Campur Sari tingkat SMA/MA/SMK se-Kabupaten Nganjuk
  6. Juara I Lomba Karya Tulis Penulisan Berita Esia tingkat SMA/MA/SMK se-Eks Karasidenan Kediri kerjasama Jawa Pos, Radar Kediri, dan Esia (Moh. Ngizudin X-7)
  7. Juara II Lomba Photo Competition Speedy Tour d' Indonesia oleh Telkom se-Kandatel Madiun (Trian Basofi Rohman XI IPA2)
  8. Juara III Lomba Photo Competition Speedy Tour d' Indonesia oleh Telkom se-Kandatel Madiun (Arina Maulidia Agustina XI IPS3)
  9. Juara II Giriwara Rally II Saka Wana Bhakti se-Kabupaten Nganjuk (Pramuka Gudep 14.03-14.04)
  10. Juara I Qosidah Modern tingkat SMA/MA/SMK se-Kabupaten Nganjuk

Tingkat Propinsi

  1. Juara III Fahmil Qur'an Porseni tingkat SMA/MA/SMK se-Propinsi Jawa Timur
  2. Juara III Qosidah Modern Porseni tingkat SMA/MA/SMK se-Propinsi Jawa Timur

Leia Mais…

Minggu, Desember 06, 2009

MENDESAIN ULANG SISTEM PEMBELAJARAN YANG KONSTRUKTIF

Mukaddimah
Dalam rangka peningkatan mutu (kualitas) pendidikan di sekolah diperlukan motivasi-motivasi baru dalam PBM, baik lewat model-model pembelajaran baru yang sudah sering kita terima lewat diklat, seminar, atau buku-buku penunjang yang ada. Ini semua terkait dengan tujuan pendidikan
yang tercantum dalam amanat pembukaan UUD 1945 " MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA".
Komitmen pelaksanaan amanat pendidikan di atas lebih terasa sekarang ini semenjak adanya " REFORMASI DI DUNIA PENDIDIKAN" dengan
lahirnya UU Sisdiknas dan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru dan dosen melalui program " Sertifikasi Guru dan Dosen"
Anggaran pendidikan 20% dari APBN yang dicanangkan pemerintah menjadi angin segar di dunia pendidikan sesuai isi pidato Menteri Pendidikan RI
di acara Seminar Nasional di Universitas Nusantara PGRI Kediri pada tanggal 12 Oktober 2008, bahwa "pemerintah akan berkomitmen melaksanakan dan
merealisasikan 20% anggaran pendidikan dari APBN". Ini suatu bukti keseriusan dan komitmen pemerintah untuk meningkatkan KUALITAS PENDIDIKAN
DI INDONESIA".
Berkiblat pada mukaddimah di atas, tidaklah berlebihan apabila kita sebagai insan-insan pelaksana pendidikan (guru) untuk mewujudkan tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan bersama oleh pemerintah. Guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan haruslah mempunyai "KOMITMEN"
untuk bersama-sama membangun negeri ini lewat jalur pendidikan, khususnya di satuan pendidikan tempat kita mengajar.
Tidaklah berlebihan pula apabila guru memiliki berbagai RENSTRA (rencana strategis) PBM yang akan dilaksanakan di sekolah, diperbarui dengan
berbagai inovasi model pembelajaran. Guru tidak sekedar menerima ilmu yang didapat dari seminar, diklat, membaca buku, tapi lebih dari itu guru harus
mampu mengadopsi, mengolah,meramu dan menerapkannya dengan "KREATIFITAS DAN PRODUKTIFITAS" pengajaran.
Selain tujuan di atas, seorang guru yang professional harus mampu memberikan motivasi-motivasi pembelajaran, baik untuk dirinya sendiri, maupun siswa
sebagai subyek belajar. Hal ini perlu mendapat perhatian dari para "UMAR BAKRIE" di negeri ini yang bertugas tidak sekedar mengajar, tetapi lebih dari itu
aitu "mendidik".
Tidak jarang kita melihat ada guru yang bertugas D3 (datang, duduk, diam) yang bisa kita konotasikan mereka sekedar melaksanakan rutinitas mengajar
langsung pulang. Tidak ada kegiatan-kegiatan baru bagi mereka untuk " belajar dan mengembangkan diri". Sungguh ironis sekali apabila kita sebagai
guru bertipe seperti ini. Mudah-mudahan kita bisa bangkit dari keterpurukan ini dan lahir kembali sebagai "Umar Bakrie" yang professional dan berkomitmen
tinggi di dunia pendidikan.
Bagaimana mendesain ulang sistem pembelajaran yang kostruktif di sekolah? Berikut ini gambaran singkat mengenai PBM di kelas atau di luar kelas
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, efektif, dan menyenangkan.

    LANGKAH-LANGKAH SEBELUM PBM:

  1. Buatlah RENSTRA PENGAJARAN yang biasanya dituangkan dalam RPP
  2. Pilih dan tentukan model-model pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan.
  3. Cari model pembelajaran yang sudah dipilih, lalu buatlah RENSTRA-nya dengan memadukan kreatifitas pembelajaran yang menyenangkan,
    agar siswa tidak jenuh dan senang mengikutinya.
  4. Evaluasi terhadap semua kegiatan PBM yang sudah dilaksanakan

    LANGKAH-LANGKAH PADA SAAT PELAKSANAAN PBM:

  • Di dalam kelas
  1. Perhatikan kondisi kelas (kebersihan, tata ruang kelas)
  2. Perhatikan kondisi kesiapan siswa (mental, fisik siswa)
  3. Perhatikan buku-buku penunjang pelajaran siswa
  4. Perhatikan sarana dan prasarana penunjang kegiatan PBM yang sudah dilaksanakan.
    INGAT!! "Jangan memulai pelajaran sebelum kondisi siswa siap!"
  • Di luar kelas
  1. Pilih tempat PBM yang bersih, indah, dan nyaman berdasarkan kesepakatan guru dan siswa
  2. Perhatikan fasilitas penunjang yang tersedia di tempat tersebut
  3. Kondisikan siswa sedemikian rupa sesuai dengan konsep materi yang akan disampaikan.
    "Buatlah suasana belajar di luar kelas lebih segar dan menyenangkan!"

    LANGKAH-LANGKAH SETELAH PBM

  1. Evaluasi PBM secara total melalui hasil pencapaian siswa (ulangan harian dan tugas), model pembelajaran, alat peraga, maupun dukungan siswa.
  2. Temukan dan integrasikan model-model PBM yang penuh dengan inovasi-inovasi baru serta kreatifitas sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan
  3. Jangan pernah berhenti untuk belajar dan terus belajar. Jadilah guru yang professional dan mau mengembangkan diri.


Sudah saatnya kita menjadi " Laskar Pelangi" di lembaga pendidikan masing-masing!!

Lutfi Kurniawan, S.Pd.

          Leia Mais…