Besok tak lagi bisa kudapati, senyum manismu menyapa pagi, dan aku hanya bisa berdiri di gerbang ini, sambil memupus harap langkah kakimu menderap.
Besok tak lagi bisa kunikmati, angguk anggunmu menyapa hati, dan aku hanya bisa mematung di gerbang ini, sambil mengeja namamu yang jadi prasasti.
Oh sayang ajari aku padamkan rindu, seperti telah kau ajari aku nyalakan cinta, karena begitu perihnya jika air mata kujadikan tinta bagi sajak hatiku yang terdera.
Oh sayang aku baru terjaga dari mimpi indah kebersamaan kita dalam sekilas tidur pulasku, saat rehat dari penat perjalanan melelahkan membosankan.
Oh sayang besok kuyakin matahari masih menghampiri, namun mungkin tak lagi indah bagiku, karena ia tak lagi mengantarmu, mendatangi gerbang ini.
MZM
Mei 2008
Minggu, Oktober 18, 2009
BESOK DI GERBANG INI
Label:
Majalah Alhikmah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
TAFADZOL-TAFADZOL!!!