Kalau sebelumnya pernah diposting mengenai Relativitas dan Resolusi Ilmiah part 1 , maka posting kali ini merupakan lanjutan sekaligus titik terang dari semua "keruwetan" yang Anda jumpai di part 1.
RESOLUSI ILMIAH
Menurut Kuhn, proses perkembangan ilmu pengetahuan manusia tidak dapat terlepas sma sekali dari apa yang disebut keadaan "Normal Science" dan "Revolutionary Science" (Muslih, 2006:113).
Cara kerja paradigma dan terjadinya Resolusi Ilmiah dapat digambarkan secara umum ke dalam tahap-tahap berikut:
Tahap pertama, paradigma ilmu membimbing dan mengarahkan aktifitas ilmiah dalam masa ilmu normal (Normal Science). Di sini para ilmuwan menjabarkan dan mengembangkan paradigma sebagai model ilmiah yang digelutinya secara rinci dan mendalam. Dalam tahap ini para ilmuwan tidak bersifat kritis terhadap paradigma yang membimbing aktifitas ilmiahnya. Selama menjalankan aktifitas ilmiah itu, para ilmuwan menjumpai berbagai fenomena yang tidak dapat diterangkan dengan paradigma yang digunakan sebagai bimbingan aktifitas lainnya, inilah yang dinamakan Anomali. Anomaly adalah suatu keadaan yang memperlihatkan adanya ketidakcocokan antara kenyataan (fenomena) dengan paradigma yang dipakai.
Tahap kedua, menumpuknya anomaly menimbulkan krisis kepercayaan dari para ilmuwan terhadap paradigma. Paradigma mulai diperiksa dan dipertanyakan. Para ilmuwan mulai keluar dari jalur ilmu normal.
Tahap ketiga, para ilmuwan bisa kembali lagi pada cara-cara ilmiah yang lama sembari memperluas dan mengembangkan suatu paradigma tandingan yang dipandang bisa memecahkan masalah dan membimbing aktifitas ilmiah berikutnya. Proses peralihan dari paradigma lama ke paradigma baru inilah yang dinamakan Resolusi Ilmiah (Muslih, 2006:118)
Dalam periode "Revolutionary Science", hampir semua kosa kata, istilah-istilah, konsep-konsep, idiom-idiom, cara penyelesaian persoalan, cara berpikir, dan cara mendekati persoalan berubah dengan sendirinya. Sudah barang tentu, khazanah intelektual yang lama masih dapat dimanfaatkan sejauh ia masih menyentuh persoalan yang dihadapi (Muslih, 2006:115).
TEORI RELATIVITAS DAN RESOLUSI ILMIAH
Dalam analisis secara mekanistik, maka terdapat empat komponen analisis utama yakni zat, gerak, ruang, dan waktu. Newton dalam bukunya Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1686) berasumsi bahwa keempat komponen ini bersifat absolut. Zat bersifat absolute dan dengan demikian berbeda secara substantif dengan energi. Berlainan dengan Newton, dalam buku The Special Theory of Relativity (1905) berasumsi bahwa keempat komponen itu bersifat relative. Tidak mungkin kita mengukur gerak secara absolute, kata Einstein. Bahkan zat sendiri itupun tidak mutlak, hanya bentuk lain dari energi dengan rumus yang termasyhur: E=mc2 (Suriasumantri, 2001:84-85).
Pernyataan-pernyataan baru yang bisa disimpulkan dari teori relativitas khusus maupun umum adalah:
- Tidak ada gerak absolut; yang ada hanya gerak relatif
- Kecepatan cahaya tetap dan tidak tergantung pada gerakan sumbernya maupun pengamat
- Tidak ada energi yang bisa dihantarkan lebih cepat daripada kecepatan cahaya
- Massa sebuah benda yang sedang bergerak adalah fungsi dari kandungan energi yang berbeda-beda sesuai dengan kecepatannya.
- Materi setara dengan energi
- Waktu bersifat relatif
- Ruang dan waktu bersifat saling bergantung dan membentuk suatu kesatuan empat dimensi.
- Hadirnya materi menyaebabkan pelengkungan ruang, sehingga benda yang sedang melintas di dekat materi itu akan membentuk lintasan lengkung.
Inilah yang disebut efek gravitasi, sebagaimana dibuktikan oleh pelengkungan cahaya yang melintasi medan gravitasi.
Beberapa temuan dan teori yang didasarkan atas teori Relativitas Einstein antara lain:
- Bom atom; didasarkan atas rumus E = mc2, di mana E adalah energi, m adalah massa, dan c adalah kecepatan cahaya. Menghukumi Einstein sebagai pihak yang bertanggungjawab atas tragedi kemanusiaan bom atom di Hirosima dan Nagasaki tidaklah bijak. E = mc2 bukanlah rumus (seperti yang dipikirkan banyak orang) untuk bom atom. Ingat! Albert Einstein mengusulkan teori Relativitas pada 1905. Proyek bom atom dimulai pada tahun 1939. Fisika Nuklir dikembangkan oleh para ilmuwan lain, seperti: Joliot Curie, Enrico Fermi, dan Leo Szilard (Joseph Schwartz, 2001:166).
- Lubang Hitam; suatu benda masif yang tidak satupun cahaya dapat melepaskan diri darinya, terbentuk oleh kehancuran bintang masif. Lubang Hitam dianggap dapat memberi penjelasan yang lebih meyakinkan terhadap apa yang disebut sebagai obyek "M", yaitu Galaksi Raksasa dengan inti aktif yang sangat terang. Bagian dari pusat galaksi ini berputar demikian cepatnya sehingga diperkirakan mengandung benda dengan massa kira-kira tiga ribu juta bintang dalam satu area yang ukurannya tidak lebih kecil dari ukuran tata surya kita (Breithaupt, 2001:87).
- Dentuman Besar (the Big Bang); yaitu teori yang menyatakan bahwa semesta bermula dari suatu ledakan dahsyatsekitar 12 milyar tahun yang lalu. Bukti yang mendukung teori Dentuman Besar: (a) Radiasi latar gelombang mikro dari berbagai arah di Antariksa merupakan radiasi dentuman besar. (b) Rasio hidrogin terhadap helium: penjelasan yag benar atas pertanyaan mangapa terdapat hidrogen tiga kali lebih banyak daripada helium dalam alam semesta. (c) Penjelasan hukum Hubble (Breithaupt, 2001:87)
Begitulah gambaran singkat tentang teori Relativitas Einstein. Teori ini telah merevolusi pandangan kita mengenai ruang, waktu, massa, energi, gerak, dan gravitasi. Teori Relativitas ini telah memberikan suatu pendekatan baru dalam telaah alam semesta.
PENUTUP
Einstein telah mengubah pandangan kita tentang alam semesta meski meninggal dalam kegagalan. Teorinya tentang Relativitas telah menjadikannya sebagai seorang pemikir terbesar sejak Newton. Teori Relativitas meruntuhkan pandangan kita tentang ruang dan waktu serta mengarahkan kita pada suatu dunia yang sebelumnya tidak bisa dibayangkan. Rumus teori ini, yaitu E = mc2 yang menunjukkan bahwa materi dapat diubah menjadi energi , menjadi pencetus zaman nuklir.
Ironis memang yang menemukan teori Relativitas bukan orang Islam, padahal al-Qur'an terdapat peristiwa yag merupakan contoh dari teori ini, yaitu:
- Peristiwa pemindahan Istana Bulqis di zaman Sulaiman yang merupakan contoh dari perubahan wujud materi ke energi dan sebaliknya sesuai rumus E = mc2.
- Kisah Ashabul Kahfi yang merupakan contoh dari Relativitas Waktu. Para penghuni gua merasa tidur setengah atau satu hari, padahal waktu telah berjalan 309 tahun.
Hal ini harus mendorong kita untuk lebih mendalami al-Qur'an dan menghidupkan kembalitradisi ilmiah di kalangan umat Islam.
2 komentar:
PERTAMAX GAN....
gak mudeng aku..
Subhaanallah... dasar teori itu dalam dalam Al-Qur'an. Namun bukan umat Islam yang menemukannya. Mungkin karena budaya iqra' telah ditinggalkan
Salam ukhuwah
Posting Komentar
TAFADZOL-TAFADZOL!!!